Deprecated: Required parameter $output follows optional parameter $depth in /home/pkaykstj/andiandaria.trinita.ac.id/wp-content/themes/jannah/framework/classes/class-tielabs-mega-menu.php on line 451
Pertemuan 12 (Rangkaian kombinasional) – Charissa
Elektronika Analog dan Digital

Pertemuan 12 (Rangkaian kombinasional)

12.1. Adder

Adder menerima dua input biner (bit) dan menghasilkan output yang merupakan hasil penjumlahan dari kedua input tersebut. Adder dapat digunakan untuk penjumlahan bilangan biner tunggal maupun untuk penjumlahan paralel pada operasi aritmatika yang lebih kompleks.

A. Half Adder

Half adder adalah adder sederhana yang digunakan untuk menjumlahkan dua bit. Half adder memiliki dua input, yaitu bit pertama (A) dan bit kedua (B), serta dua output, yaitu bit hasil penjumlahan (S) dan carry-out (C0). Half adder dapat digunakan untuk menjumlahkan bit-bit paling rendah pada penjumlahan multibit.

B. Full Adder

Full adder adalah adder yang digunakan untuk menjumlahkan tiga bit, yaitu dua bit input (A dan B) serta carry-in (Cin) dari penjumlahan sebelumnya. Full adder menghasilkan dua output, yaitu bit hasil penjumlahan (S) dan carry-out (Cout). Full adder memungkinkan penanganan carry-in sehingga cocok untuk penjumlahan bit-bit yang lebih tinggi dalam operasi aritmatika.

C. Ripple Carry Adder

Ripple carry adder adalah rangkaian adder yang terdiri dari beberapa full adder yang dihubungkan secara beruntun. Carry-out (Cout) dari full adder sebelumnya dihubungkan ke carry-in (Cin) full adder berikutnya. Ripple carry adder cocok untuk penjumlahan bit-bit yang lebih tinggi, tetapi kecepatan operasinya tergantung pada penyebaran carry (ripple) dari bit paling rendah ke bit paling tinggi.

D. Carry Look-Ahead Adder

Carry look-ahead adder adalah adder yang dirancang untuk mengatasi keterlambatan (propagation delay) pada ripple carry adder. Carry look-ahead adder menggunakan logika kombinasional tambahan untuk menghasilkan carry-out (Cout) tanpa harus menunggu penyebaran carry (ripple). Hal ini meningkatkan kecepatan operasi adder dalam penjumlahan bit-bit yang lebih tinggi.

E. Parallel Adder

Parallel adder adalah adder yang melakukan penjumlahan paralel pada beberapa bit secara bersamaan. Dalam parallel adder, setiap bit dari dua bilangan yang akan dijumlahkan dioperasikan secara simultan oleh adder yang terpisah. Ini memungkinkan penjumlahan bit-bit yang lebih tinggi secara paralel, meningkatkan kecepatan operasi adder.


12.2. Komparator

Membandingkan dua bilangan atau sinyal input dan menghasilkan keluaran yang menunjukkan hubungan yang lebih besar, lebih kecil, atau sama di antara keduanya. Komparator membandingkan bit-bit pada posisi yang sesuai dari dua input dan menghasilkan output berdasarkan hasil perbandingan.

A. Komparator Biner

Komparator biner membandingkan dua bilangan biner bit-per-bit. Output dari komparator biner adalah sinyal yang menunjukkan apakah bilangan pertama lebih besar, lebih kecil, atau sama dengan bilangan kedua.

B. Komparator Prioritas

Komparator prioritas membandingkan beberapa bilangan dan menghasilkan output yang menunjukkan bilangan dengan nilai terbesar atau terkecil. Komparator prioritas berguna dalam pemilihan prioritas atau pengurutan data dalam aplikasi seperti pemrosesan data, pengontrolan logika, dan penjadwalan.

C. Komparator Paralel

Komparator paralel adalah komparator yang dapat membandingkan beberapa bit pada waktu yang bersamaan. Dalam komparator paralel, bit-bit yang sesuai dari kedua input dibandingkan secara simultan, menghasilkan keluaran yang menunjukkan hubungan yang lebih besar, lebih kecil, atau sama di antara keduanya.

D. Komparator Flash

Komparator flash adalah jenis komparator yang digunakan untuk perbandingan cepat pada banyak bit input. Komparator flash sering digunakan dalam aplikasi yang memerlukan waktu penyelesaian yang sangat cepat, seperti dalam ADC (Analog-to-Digital Converter) dengan resolusi tinggi.

E. Komparator Suksesif

Komparator suksesif adalah komparator yang melakukan perbandingan secara bertahap pada bit-bit input dengan menggunakan umpan balik (feedback). Komparator suksesif menghasilkan hasil perbandingan dengan mencoba nilai-nilai biner secara berurutan hingga mencapai keputusan yang akurat.

Komparator digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pengolahan sinyal digital, pengendalian otomatis, pemrosesan data, pengukuran presisi, dan dalam perangkat yang membutuhkan pembandingan biner atau pengurutan data. Komparator juga merupakan komponen penting dalam desain mikroprosesor, ADC, DAC (Digital-to-Analog Converter), dan sistem pemrosesan digital lainnya.


12.3. Encoder

Encoder adalah komponen dalam rangkaian kombinasional yang mengubah input informasi atau data menjadi kode biner yang lebih sederhana. Encoder mengambil satu atau lebih input dan menghasilkan output berupa kode biner yang merepresentasikan input tersebut. Encoder digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti komunikasi serial, pemrosesan data, dan sistem pengontrolan.

A. Encoder Prioritas:

Encoder prioritas atau priority encoder digunakan untuk mengidentifikasi input dengan prioritas tertinggi yang aktif. Jika ada beberapa input aktif pada saat yang sama, encoder prioritas akan menghasilkan kode biner yang merepresentasikan input dengan prioritas tertinggi.

B. Encoder BCD ke 7-Segment:

Encoder BCD ke 7-segment digunakan untuk mengubah kode BCD (Binary Coded Decimal) menjadi kode yang sesuai untuk menyalakan segmen-segmen dalam tampilan tujuh segmen. Encoder ini memungkinkan angka atau digit yang direpresentasikan dalam format BCD ditampilkan dalam bentuk visual pada tampilan tujuh segmen.

C. Gray Code Encoder:

Gray code encoder mengubah input biner menjadi kode Gray, di mana hanya satu bit yang berbeda antara setiap angka berturut-turut. Gray code sering digunakan dalam aplikasi di mana perubahan singkat antara angka-angka berturut-turut diinginkan untuk menghindari kesalahan pada saat beralih antara nilai-nilai yang berdekatan.

Encoder digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti sistem pengontrolan digital, sistem komunikasi serial, desain tampilan dan tampilan tujuh segmen, pengkodean data, dan dalam berbagai sistem pemrosesan digital yang melibatkan konversi atau pengkodean data.

12.4. Dekoder

Decoder adalah komponen dalam rangkaian kombinasional yang digunakan untuk mengubah kode biner menjadi keluaran yang merepresentasikan kondisi atau keadaan tertentu. Decoder mengambil input kode biner dan menghasilkan output yang sesuai dengan pola kode tersebut. Decoder digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk desain tampilan, pengontrolan pemilih, penguraian instruksi, dan dekoding data.

A. Decoder Biner:

Decoder biner adalah jenis decoder yang mengubah input biner menjadi output yang sesuai. Decoder ini digunakan untuk mengaktifkan satu atau lebih output berdasarkan pola kode biner pada inputnya. Misalnya, pada decoder 2-ke-4 (2-to-4 decoder), dua input biner dikodekan menjadi empat output yang berbeda.

B. Decoder BCD ke 7-Segment:

Decoder BCD ke 7-segment digunakan untuk mengubah kode BCD (Binary Coded Decimal) menjadi keluaran yang dapat mengendalikan tampilan tujuh segmen. Decoder ini mengaktifkan segmen-segmen yang tepat untuk merepresentasikan digit yang sesuai pada tampilan tujuh segmen.

C. Decoder Alamat

Decoder alamat atau address decoder digunakan dalam memori dan sistem pemilih alamat untuk mengaktifkan alamat yang tepat berdasarkan kode biner input. Decoder ini menghasilkan sinyal yang mengaktifkan alamat yang sesuai untuk membaca atau menulis data.

Decoder digunakan dalam berbagai aplikasi digital, termasuk dalam sistem pengendalian, pemrosesan data, tampilan, pemilihan alamat memori, dekoding instruksi dalam mikroprosesor, dan dalam berbagai sistem pemrosesan digital yang melibatkan penguraian dan pengendalian berdasarkan kode biner.

2.5. Multiplexer

12.6. Demultiplexer

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button