Deprecated: Required parameter $output follows optional parameter $depth in /home/pkaykstj/andiandaria.trinita.ac.id/wp-content/themes/jannah/framework/classes/class-tielabs-mega-menu.php on line 451
Pertemuan 9 (Rangkaian Sekuensial – Latch) – Charissa
Sistem Digital 1

Pertemuan 9 (Rangkaian Sekuensial – Latch)

Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Sistem Kontrol Alarm
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Elemen Memori
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami LATCH SR (Set – Reset)
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami LATCH SR (Tergerbang)
5. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Gated D (Data) Latch
6. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami IC TTL Latch
7. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Sensitifitas Sinyal

9.1 Pendahuluan

Rangkaian yang nilai keluarannya tidak hanya tergantung dari masukan saat ini, juga dari nilai keluaran sebelumnya

Rangkaian mempunyai elemen penyimpan
– Isi dari elemen penyimpan merepresentasikan keadaan (state) dari rangkaian
– Perubahan nilai masukan dapat menyebabkan keadaan rangkaian tidak berubah atau berubah ke keadaan baru
– Rangkaian berubah sesuai urutan keadaan sebagai hasil dari perubahan masukannya

Elemen memori terkontrol di atas membentuk latch (pengunci)

9.2 Sistem Kontrol Alarm

Diinginkan rangkaian untuk mengontrol alarm.

Alarm merespon kontrol masukan On=O
– akan berbunyi saat On=O = 1
– mati saat On=O = 0

Alarm berbunyi saat sensor membangkitkan sinyal tegangan positif (Set) jika terjadi event tidak diinginkan
– Diinginkan alarm tetap aktif (berbunyi) walaupun keluaran sensor tidak aktif (Set=0)
– Alarm dimatikan manual menggunakan kontrol Reset

Rangkaian ini memerlukan elemen memori untuk mengingat bahwa alarm telah aktif hingga datangnya sinyal Reset

9.3 Elemen Memori

Menggunakan 2 buah NOT

mempunyai 2 keadaan yang masing-masing akan berulang tanpa batas, yaitu
– Jika A = 0, maka B = A = 1 dan A = B = 0.
Rangkaian selalu menghasilkan B = 1
– Jika A = 1, maka B = A = 0 dan A = B = 1.
Rangkaian selalu menghasilkan B = 0

ELEMEN MEMORI TERKONTROL

Menyediakan mekanisme mengubah keadaan rangkaian

Load = 0, maka TG2 aktif dan TG1 tidak aktif (feedback)
Keadaan rangkaian (dan juga keluaran Y) tetap

Jika Load = 1, maka TG1 aktif dan TG2 tidak aktif (update)
– Masukan Data akan memperbarui nilai A, sehingga nilai keluaran Y = Data
– Rangkaian berubah keadaannya sesuai Data

9.4 LATCH

Latch merupakan elemen penyimpan 1-bit
-Untuk menyimpan 1-bit data/state diperlukan 1 buah latch

Tipe latch berdasarkan fungsinya:
– latch set-reset (SR latch)
– SR latch tergerbang
– Latch data (D latch)

diaplikasikan untuk mengunci data masukan dan/atau keluaran suatu rangkaian lain

9.4.1 LATCH SR (Set – Reset)

Elemen Memori dan Gerbang NOR

Rangkaian latch dapat disusun menggunakan gerbang logika NOR (selain dengan TG)
– Masukannya, Set (S) dan Reset (R), digunakan untuk mengubah state/keadaan, Q, dari rangkaian
– Rangkaian tersebut membentuk latch SR

Perilaku rangkaian:
– Jika R=S=0, maka state tidak berubah (terkunci)
– Jika R=1 (S=0 atau S=1), maka state Q=0
– Jika R=0 dan S=1, maka state Q=1

Rangkaian dan Tabel Karakteristik

Rangkaian dihubungkan secara cross-coupled

Saat R=S=0, rangkaian tetap berada di state saat ini
– Baik (Qa = 0 dan Qb = 1) atau (Qa = 1 dan Qb = 0)

Saat S=1 dan R=0, latch diset ke keadaan dimana Qa = 1 dan Qb = 0

Saat S=0 dan R=1, latch diset ke keadaan dimana Qa = 0 dan Qb = 1

Saat S=1 dan R=1, Qa = Qb = 0 !Kondisi race
– Terjadi osilasi antara Qa = Qb = 0 dan Qa = Qb = 1

Analisis Waktu

Jika delay propagasi dari Qa dan Qb sama, osilasi di waktu t10 akan berlanjut secara tak terbatas

Di rangkaian realnya, mungkin terdapat perbedaan dalam delay dan latch berada di salah satu dari 2 keadaan.
– Tidak dapat ditentukan (kondisi race), yang lebih cepat mengunci keadaan
– Sehingga, kombinasi S=R=1 merupakan kombinasi yang

Recall: Sistem Kontrol Alarm

9.4.2 LATCH SR (Tergerbang)

Menambahkan Kontrol Enable

Latch SR dasar mengubah statenya saat masukannya berubah

Seringkali diinginkan untuk menambah satu sinyal enable ke latch SR dasar
– Sinyal enable diberikan oleh masukan Clk
– Digunakan untuk mengontrol kapan rangkaian dapat mengubah state-nya
–Saat Clk=0 state tidak berubah, saat Clk=1 state tergantung masukan S dan R
– Disebut sebagai gated SR latch

Analisis Waktu/Diagram pewaktuan

Keadaan saat S=R=1 dihindari, menyebabkan keluaran tak dapat ditentukan

Latch set saat Q=1 dan latch reset saat Q=0

Rangkaian dengan Gerbang NAND

Masukan S dan R dibalik dibandingkan dengan rangkaian dengan gerbang AND

Gerbang NAND memerlukan transistor lebih sedikit daripada gerbang AND

Akan lebih banyak digunakan daripada Gated SR Latch dengan NOR

9.4.3 Gated D (Data) Latch

Latch dapat digunakan sebagai elemen memori untuk sistem alarm di contoh sebelumnya

Gated latch lainnya adalah D latch
– Mempunyai sebuah masukan data, D
–Tidak akan terjadi kondisi race seperti latch RS
– Menyimpan nilai masukan dengan kontrol berupa sinyal clock
– Digunakan di rangkaian yang perlu menyimpan nilai
–Misalnya ‘mengingat’ nilai keluaran dari rangkaian adder/substractor
–Latch dapat dikatakan sebagai elemen penyimpan 1 bit data
–Diimplementasikan dengan 18 transistor CMOS

Simbol, Tabel Karakteristik

Diagram Pewaktuan

9.4.4 IC TTL Latch

I IC 74363/74373

Struktur dan Fungsi 74363/74373

9.5 Sensitifitas Sinyal

Sensitivitas elemen storage: Level-sensitive dan Edge-triggered
– Level-sensitive: keluaran elemen dikontrol oleh level masukan clock (0 atau 1)
– Edge-triggered: keluaran elemen hanya berubah di titik transisi nilai clock
–Positive-edge: transisi sinyal clock dari 0 ke 1
–Negative-edge: transisi sinyal clock dari 1 ke 0

Latch merupakan elemen penyimpan dengan sensitivitas level
– Selama clock clk = 1 nilai keluaran akan tergantung dari nilai masukan D
– Dalam satu periode clock bisa terjadi lebih dari 1 perubahan state keluaran Q
–Ini akan membedakannya dengan elemen penyimpan flip-flop yang akan dibahas berikutnya

Tugas

Kumpulkan 1 pdf Materi tentang Latch beserta implementasi dalam dunia sistem komputer (wajib ada daftar pustaka)

Daftar Pustaka

1. Givone DD. Digital principles and Design. Palgrave Macmillan; 2003.
2. Saha A, Manna N. Digital principles and logic design. Jones & Bartlett Learning; 2009 Jan 28.
3. Maini AK. Digital electronics: principles, devices and applications. John Wiley & Sons; 2007 Sep 27.
4. Singh AK. Digital Principles Foundation Of Circuit Design And Application. New Age International; 2006.
5. Leach DP, Malvino AP. Digital Principles and Applications. Glencoe/McGraw-Hill; 1994 May 1.


Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button